PAREPARE — Merayakan Idul Adha, umat muslim umumnya menyantap berbagai olahan daging kurban. Tidak lengkap rasanya jika tidak mencicipi sajian khasnya yang berupa olahan serba daging. Namun, harus tetap memberi batasan saat mengonsumsi berbagai olahan daging ini untuk mencegah kolesterol. Hal itu, disampaikan, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau, Kota Parepare, dr Renny Anggreany Sari, saat dihubungi, Minggu, 10 Juli 2022.
dr Renny Anggreany Sari mengatakan, Idul Adha merupakan hari besar umat Islam yang identik dengan penyembelihan hewan kurban untuk diambil dagingnya.
Nantinya, daging-daging kurban tersebut akan dibagikan kepada golongan yang berhak. Namun, saat mengonsumsi daging kurban harus tetap memberi batasan demi mencegah kolesterol.
“Sekarang musim daging. Kita berharap, mereka dapat memberi batasan saat mengonsumsi daging kurban,”katanya.
Dia juga mengatakan, kolesterol yang tinggi dapat terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan berlemak, jarang berolahraga, dan faktor genetik. Untuk menurunkan kolesterol jahat secara alami, agar menghindari goreng. Minyak goreng dapat mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans yang diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.
“Kurangi konsumsi daging sapi yang berlebihan. Dalam 100 gram daging sapi, terdapat lemak dan kolesterol yang cukup tinggi,”ujarnya.
dr Renny juga mengatakan, meski daging sapi mengandung lebih lemak dan kolesterol yang cukup tinggi. Daging sapi sebenarnya menyimpan banyak manfaat untuk tubuh, seperti sumber protein, zat besi, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
“Dengan kata lain, penderita kolesterol tinggi masih boleh memakan olehan daging sapi. Selama tidaktidak berlebihan dan mengonsumsinya dengan cara yang tepat,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan, agar terhindar kolesterol tinggi di Idul Adha agar, mengunakan minyak zaitun, kurangi lemak jenuh, mengonsumsi jeruk dan lemon, minum teh hijau, batasi asupan gula, perhatikan kalori dan makanan, hindari stres, dan tidur yang cukup.

