
PAREPARE — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Parepare mengajak masyarakat, khususnya bagi para pengujung untuk menjaga kebersihan, kenyamanan dan keindahan di ikon wisata Anjungan Cempae, di Jalan Tanggul Cempae, Kecamatan Soreang, Kota Parepare.
Koordinator petugas DLH Anjungan Cempae, Rahman Dalle menyampaikan, para wisatawan agar ikut berpartisipasi menjaga kebersihan di objek wisata dan tidak membuang sampah sembarangan. Masalah kebersihan dan sampah ini sebenarnya sederhana. Jika ada kesadaran membuang sampah pada tempatnya, atau menyimpan terlebih dahulu sampai ditemukan tempat sampah.
“Kita berharap kesadaran para pengunjung untuk ikut serta menjaga kebersihan di Anjungan Cempae sehingga kita semua dapat benar-benar menikmati suasana keindahan di objek wisata di Kota Parepare,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, demi menjaga kebersihan di Anjungan Cempae, DLH mengutus 5 orang porsenil untuk terus mengingatkan kepada pengujung agar tidak membuang sampah terutama di pantai. Menurutnya, apabila tempat wisata itu terlihat kotor maka itu akan mengurangi minat wisatawan yang akan berkunjung ke tempat tersebut.
“Kami sudah siapkan tong sampah, sehingga diharapkan para pengunjung dapat membuang sampah pada tempatnya,”ungkapnya.
Dari pantauan, kami, pada akhir pekan, Sabtu malam 21 Mei, taman wisata Anjungan Cempae, Kota Parepare mulai ramai dukunjungi mulai dari anak-anak hingga orang tua untuk menghabiskan waktu luang mereka di objek wisata tersebut.
Salah satunya, Nurnabila mengaku, hampir setiap pekan datang kesini bersama teman-teman untuk bersantai. Apalagi bisa melakukan berbagai aktivitas sambil menikmati embusan angin melihat suasana Anjungan Cempae pada malam hari.
Tak hanya itu, katanya dia, demi menjaga kebersihan di Anjungan Cempae bukan hanya pihak pengelola wisata saja yang harus bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan setiap sudut area yang dikelolanya, pengunjung pun juga perlu ikut serta menjaga kebersihan.
“Karena kebersihan juga adalah sebagian dari iman dan berharap fenomena menumpuknya sampah di tempat wisata sudah tidak dirasakan lagi,” singkatnya.
